Jumat, 09 November 2012

PROSES SOSIAL ASOSIATIF DAN DISASOSIATIF

A. PROSES ASOSIATIF

Proses asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang dapat meningkatkan hubungan solidaritas antar individu.
Proses asosiatif meliputi :
a.   Kerjasama merupakan kemampuan bersama-sama baik seorang dengan seseorang, seseorang dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok lain dalam mencapai tujuan yang diharapkan dengan efektif dan efisien.
Bentuk kerjasama antara lain :
1.    Kerukunan, merupakan bentuk kerjasama yang didasari atas keakraban, gotong royong saling menolong serta menjunjung tinggi hak asasi dan menghormati antar sesame manusia.
2.   Tawar menawar, merupakan proses terjadinya kerjasama antara individu atau individu dengan kelompok melalui negosiasi agar tercapainya kesepakatan.
3.   Koptasi, merupakan bentuk kerjasama antara individu atau individu dengan kelompok untuk menerima suksesi kepemimpinan dalam organisasi politik, perusahaan, kepemerintahan, sebagai cara untuk menghindari keguncangan stabilitas organisasi tersebut.
4.   Koalisi, merupakan kerjasama yang berbentuk penggabungan antara dua organisasi atau lebih dengan garis tujuan yang sama
5.   Joint venture, merupakan bentuk kerjasama dan menangani perusahaan atau proyek tertentu.

b.   Akomodasi dipergunakan dalam dua arti yaitu yang menunjuk pada suatu keadaan dan yang menunjuk pada suatu proses.
Tujuan akomodasi :
1.    Mengurangi pertentangan
2.   Mencegah pertentangan untuk sementara
3.   Memungkinkan terjadinya kerjasama.
4.   Mengusahakan peleburan antara kelompok sosial.
Bentuk akomodasi antara lain :
1.    Paksaan (Coercion) / Koersi
Paksaan merupakan bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adaya unsur paksaan dari yang kuat kepada yang lemah.
2.   Kompromi (Compromise)
Kompromi merupaka bentuk akomodasi dimana pihak pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai penyelesaian terhdap perselisihan yang ada.
3.   Penengah / Arbitrasi (arbitration)
Adanya penengah atau pihak ketiga merupakan suatu cara untuk mencapai kompromi bila pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapai penyelesaian. Pertentangan diselesaikan oleh pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak yang bertentangan.
4.   Mediasi
Mediasi menyerupai penengah. Pada mediasi hadimnya pihak ketiga hanya sebagai penasihat belaka. Tugas pihak ketiga adalah member nasihat agar para pihak yang bertikai menemukan penyelesaian untuk selanjutnya melakukan perdamaian.
5.   Konsilisasi
Konsilisasi adalah suatu usaha mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak pihak yang berselisih demi tercapainya suatu tujuan bersama.
6.   Kesabaran
Kesabaran suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang resmi. Pada usaha ini pihak yang berselisih menyadari betapa berselisih itu tidak bermanfaat. Secara perlahan-laham perselisihan diharapka akan hilang atau setidak-tidaknya berkurang.
7.   Terperangkap
Terperangkap merupakan bentuk akomodasi dimana dua pihak yang sedang berselisih yang mempunyai kekuatan seimbang berhenti pada suatu titik tertentu.
8.   Keputusan pengadilan.
Keputusan pengadilan dilakukan karena kedua belah pihak sudah tidak dapat menyelesaikan atau mengalami kesulitan mencari jalan damai.

c. Asimilasi merupakan penyesuaian sifat-sifat asli yang dimiliki denga sifat sifat sekitar. Dalam hal ini proses sosial asimilasi berkaitan dengan peleburan perbedaan budaya.
Proses asimiliasi bisa terbentuk/terjadi apabila
1.    Perbedaan kebudayaan kelompok-kelompok manusia
2.   Terjadi pergaulan secara langsung dan intensif
3.   Ada perubahan kebudayaan dari kelompok-kelompok  manusia dan saling menyesuaikan diri.
Faktor faktor yang mempengaruhi asmilasi antar lain :
1.    Toleransi
2.   Sikap menghargai orang asing
3.   Sikap terbuka yang dimiliki para pemimpin
4.   Persamaan unsure-unsur kebudayaan
5.   Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi

B. PROSES DISOSIATIF
      Proses disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yag dapat merenggangkan hubungan solidaritas antar individu.
Proses disosiatif meliputi
a.   Persaingan merupakan proses sosial dimana individu atau kelompok manusia bersaing mencari keuntungan melalui suatu bidang tertentu dengan cara terbuka dan adil.
b.   Kontravensi merupakan bentuk proses sosial yag berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaia. Kontravensi adalah sikap mental yang tersembunyi terhadap orang orang lain atau unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu yang dapat berubah menjadi kebencian, tetapi tidak sampai pertentangan atau pertikaian.
c.   Pertentangan
Pertentangan terjadi karena kedua belah pihak tidak dapat menemukan titik temu kemudian berlanjut menjadi adu kekuatan.




1 komentar: